Selamat Datang di blog yazid, mencoba untuk berbagi dengan semua

Rabu, 09 Juli 2014

JAWABAN PERTANYAAN

                              JAWABAN PERTANYAAN
KELOMPOK 1

1. Rizki Julianto (Kelompok 2)

Pertanyaan: Apa efek ketidakpedulian masyarakat terhadap kebudayaan?

Jawab:
Jika masyarakat tidak peduli dengan budaya, maka budaya itu tidak akan dipelajari sehingga lambat laun budaya tersebut akan menghilang


2. Fuad Pratama (Kelompok 6)

Pertanyaan: Faktor-faktor dalam kebudayaan untuk merubah lingkungan?

Jawab:
Ada 2 faktor yang memperngaruhi perubahan kebudayaan yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal:

- Perdagangan
Dengan perdagangan secara internasional, kita dapat mengenal budaya negera lain melalui interaksi
dengan pedagang itu. Jadi lambat laun kita juga sedikit terbawa dengan budaya itu.

- Penyebaran agama
Penyebaran agama menyebabkan budaya kita berubah contohnya saat orang belum mengenal islam maka orang itu cenderung tidak menutup auratnya tetapi saat sudah mengenal islam maka dia akan berusaha menutup auratnya.

Faktor internal:
- Perubahan demografi

Karena bertambah dan berkurangnya penduduk, maka menyebabkan akan menyebabkan perubahan struktur yang ada di dalam masyarakat, perubahan yang terjadi pada jumlah angkatan kerja, perubahan pada kebutuhan dasar manusia.

- Konflik sosial
Dengan terjadinya konflik sosial maka kita akan lebih menghargaibudaya kita lebih dari sebelumnya karena kita menganggap bahwa budaya kita lebih baik dari budaya yang lain.

- Perubahan lingkungan alam
Dengan perubahan lingkungan kita dituntut untuk berubah menurut keadaan yang terjadi.

- Bencana alam
Saat terjadi bencana alam, maka orang-orang akan di evakuasi. Pada saat evekuasi, semua orang di tuntut untuk menyesuaikan diri dengan budaya atau keadaan yang ada di tempat pengungsian.


3. Akbar Widiyanto P

Pertanyaan: Siapa yang mengemukakan teori homo-humanus?

Jawab:
Sebenarnya homo humanus adalah sebutan untuk mahluk yang berbudaya, jadi ada banyak sekali yang mengemukakan tentang teori bahwa manusia itu berbudaya. Contohnya Abraham Maslow dengan teorinya manusia akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan dari kebutuhan yang lebih mendasarnya. Selain itu juga


4. Rachmat Setiahadi

Pertanyaan: Apa pengaruh agama terhadap kebudayaan dan menyikapinya?

Jawab:
Agama sangat berpengaruh dalam perubahan kebudayaan, contohnya dulu sebelum agama orang-orang cenderung tidak menutup aurat karena mereka tidak mengetahuinya, tetapi sekarang setelah mengetahuinya banyak orang yang sudah mengetahui aurat mereka dan berusaha menutuipinya.


5. Dea Julianita

Pertanyaan: Apa bedanya ego dan super ego?

Jawab:
Ego adalah kepribadian yang menghubungkan Id dengan saluran sosial agar dapat dimengerti oleh orang lain.

Super ego adalah suatu kesatuan mengenai standar-standar yang di terima oleh ego dari sejumlah agen-agen sosial yang ada di masyarakat.


6. Awal Putro A

Pertanyaan: Apa yang menyebabkan kebudayaan berubah?

Jawab:
Sebenarnya ada banyak faktor yang menyebabkan budaya berubah, tetapi saya akan hanya menjelaskan pengaruh yang berasal dari luar saja. Zaman sekarang dimana informasi dapat kita peroleh dengan mudah dan cepat dengan hanya bertanya kepada om google. Hal itu menyebabkan kita terkadang mengikuti kebudayaan itu tanpa kita sadari, contohnya pada pakaian. Anak muda zaman sekarang cendurung untuk mengikuti tren pakaian orang-orang terkenal seperti idola mereka, hal itu menyebabkan perubahan kebudayaan pakaian mereka. Memang tidak salah kalau kita mengikuti tren yang ada, tetapi kita juga harus mengetahui tentang apakah budaya itu sesuai dengan budaya kita dan jika berdampak baik maka kita dapat mengambilnya. Jika itu menyebabkan dampak negatif maka kita harus mengabaikannya.


7. Muhammad Faisal

Pertanyaan: Bagaimana caranya supaya kebudayaan Indonesia tidak hilang saat budaya asing masuk?

Jawab:
Pertama kita harus melihat apakah budaya yang asing itu berdampak positif atau negatif, karena semua budaya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika memang budaya itu positif dan dapat diterima di budaya Indonesia maka kita dapat mengambilnya, tetapi jika budaya tersebut berdampak negatif dan dapat merusak kebudayaan Indonesia sebaiknya kita tidak mengambil budaya tersebut.


MANUSIA DAN PENDERITAAN (KEL. V)

MANUSIA DAN PENDERITAAN (KEL. V)

 PEMBAHASAN
 A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata Derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan termasuk realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit dan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Penderitaan juga merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya manusia telah diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain sebagainya. Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya.

Penderitaan itu dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya.

B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasamani dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
(A)   Claustrophobia dan Agoraphobia
(B)   Gamang
(C)   Kegelapan
(D)   Kesakitan
(E)    Kegagalan
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas,ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sbagai berikut :
A.      kepribadian yang lemah
B.      terjadinya konflik social budaya
C.      cara pematangan batin
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan baik ringan maupun berat. Manusia harus berusaha untuk mengurangi penderitaan semaksimal mungkin atau bahkan menghilangkannya sama sekali. Manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga untuk menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidupnya adalah bagian dari rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.

Penyebab Munculnya Penderitaan
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dibagi 2
kelompok yakni :
1. Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan.

E. PENGARUH PENDERITAAN
Setiap penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik positif maupun negatif. Sikap positif yaitu sikap optimis dalam menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan. Sedangkan sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.



MANUSIA DAN KEADILAN (KEL. VI)

MANUSIA DAN KEADILAN (KEL. VI)

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya

- Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan
dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

- Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

- Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

- Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

Dan secara keseluruhan dari sekian banyaknya pendapat tentang keadilan. Arti keadilan itu sendiri adalah keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.

Contoh Keadilan:
“Seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam penjara.”


B. KEADILAN SOSIAL

Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.

Wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
“Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.”
   
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan    kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :

     1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
     2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
     3. Pemerataan pembagian pendapatan.
     4. Pemerataan kesempatan kerja.
     5. Pemerataan kesempatan berusaha.
     6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan  kaum wanita.
     7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
     8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.


C. BERBAGAI MACAM KEADILAN

  a)  Keadilan Legal atau Keadilan Moral

       Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari   
       masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil
       setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya  
       (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto
       menyebutnya keadilan legal.

  b) Keadilan Distributif

       Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
       diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done
       when equals are treated equally).
       Sebagai Contoh:
       “Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus  
       dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata
       Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar
       hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.”

  c)  Keadilan Komutatif

        Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
        Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam  
        masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan
        akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

D. KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.


E. KECURANGAN

Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.

Penyebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
    1. Aspek ekonomi
    2. Aspek kebudayaan
    3. Aspek peradaban
    4. Aspek tenik

Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsu dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan –akan ada perlawanan antara baik dan buruk.

F. PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.

Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.


G. PEMBALASAN

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.


MANUSIA DAN KEINDAHAN (KEL. IV)

MANUSIA DAN KEINDAHAN (KEL. IV)

 PEMBAHASAN
A.      Keindahan

Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan dapat dinikmati jika di hubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, dan nyanyian.
   Disamping itu itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
A)     Keindahan dalam arti yang luas
B)      Keindahan dalam arti estetis murni
C)      Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
-          Keindahan seni
-          Keindahan alam
-          Keindahan moral
-          Keindahan intelektual
       
B.      Hubungan Manusia dan Keindahan

Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.

Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
a. Tata nilai yang telah using
   Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa.
b. Kemerosotan Zaman
   Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kcmanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S.Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”. Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
c. Penderitaan Manusia
   Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa. serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
d. Keagungan Tuhan
   Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tinian terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.

C. Hasil Pemikiran

Dari hasil ringkasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa keindahan itu identic dengan banyaknya pemikiran orang lain. Yang maksudnya setiap orang memiliki cara pandangnya sendiri dalam menilai keindahan. Entah itu dari fisik ataupun batin, nahkan keindahan juga bisa dilihat dari seni, contohnya pembuatan film, karya seni patung dan kerajianan tangan lainnya, dan juga ada yang berpikiran bahwa teknologi yang baru itu juga indah. Maka dari itu keindahan merupakan suatu unsur warna, bentuk, kekuatan, dan nilai-nilai yang menjadi satu dalam sesuatu yang dari pemikiran setiap masing-masing manusia, dan tergantung juga pada cara pandang manusia itu.


MANUSIA DAN HARAPAN (KEL 10)

MANUSIA DAN HARAPAN (KEL.X)
 PEMBAHASAN

A.      Pengertian Harapan.
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.

Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita

Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.

B. Contoh Kasus :
Sebagai contoh,  Ada seorang mahasiswa baru yang harapan atau keinginannya di universitas menjadi mahasiswa yang pintar dalam akademik maupun non akademik. Dia pun berusaha untuk mewujudkan harapannya dengan belajar yang giat, bersosialisasi terhadap teman- temannya  dan selalu mengikuti acara seminar  dan workshop yang terdapat pada universitasnya. Dalam usahanya itupun ia tak luput untuk berdoa kepada agama yang ia percayai. Sesampainya ia berhasil mewujudkan harapannya itu menjadi mahasiswa yang pintar dalam akademik maupun non akademik. 

ANALISIS :
Menurut pendapat kami tentang contoh kasus diatas, bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki sebuah harapan atau keinginan dalam hidupnya.  Dalam keinginan itu bisa tercapai jika manusia tersebut memiliki kepercayaan diri dalam usahanya, kepercayaan terhadapap orang lain sebagaimana dalam kodratnya bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan kepercayaan terhadap TUHAN.

C. Sebab Manusia Mempunyai Harapan.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia manusia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah - tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka

Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

• Kelangsungan Hidup (survival)
Setiap manusia yang baru lahir telah mengharapkan makan dan minum.
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
a. Sandang adalah kebutuhan manusia yang berguna untuk melindungi dirinya seperti pakaian, dan lainnya.
b. Pangan adalah kebutuhan manusia meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
c. Papan adalah kebutuhan hidup manusia untuk berlindung setiap harinya contohnya rumah.

• Keamanan (safety)
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
• Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai (be loving and love)
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada anak menginjak usia remaja.
• Diakui Lingkungan (Status)
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya. Contohnya: bila ada orang yang berprestasi maka orang itu mempunyai status lebih tinggi dari orang sekitarnya.
 • Perwujudan Cita-cita (self actualization)
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahlinya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

D. Pengertian DOA.
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya.

Menurut pendapat kami, bahwa doa memiliki tujuan yang sama seperti halnya harapan, yakni ; sama-sama menginginkan sesuatu hal yg belum tercapai. Dan memiliki perbedaan arah tujuan, yakni ; doa mengarahkan tujuan itu kepada allah, sedangkan harapan mengarahkan tujuan ke diri sendiri.
   
E. Pengertian Kepercayaan.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada ucapan yang sering kita denger
-          Ia tidak percaya pada diri sendiri
-          Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
-          Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
-          Kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran al-quran

Kebenaran
Kebenaran atau benaramat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka,kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama lain.
Jelaskan bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
DR.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu, sebuah pengantar popular ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1)      Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat  koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2)      Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3)      Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Jenis – Jenis Kepercayaan.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia. Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

Contoh kasus  kepercayaan kepada Allah :
Percaya berarti membenarkan hal yang menyangkut dengan hal tersebut. sebagai bukti dari kepercayaan kepada Allah kita wajib shalat 5 waktu dan menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan. Kita juga wajib menjalankan perintah yang di larang dan yang wajib untuk di lakukan, Contoh yang wajib di jauhi, Alkohol karena bisa merusak tubuh kita , jauhi makanan hewani yang buas, dan masih banyak lagi. Contoh yang wajib di lakukan, Contohnya kita memakan makanan yang wajib untuk di makan seperti Ayam, Bebek dan sebagainya.

Analisis kasus kepercayaan kepada Allah :
Jadi , menurut pendapat kami, kita sebagai beragama Muslim kita sangat wajib Shalat 5 waktu karena itu sudah kewajiban bagi kita semua, dan menjalankan Puasa di bulan Ramadhan itu sangat penting juga untuk kesehatan kita, Keuntungan kita berpuasa adalah bisa menjauhi dari yang namanya penyakit, dan bisa juga membuat badan kita Kuat.

F. Kepercayaan dan Usaha untuk meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Dimana halnya kita yakin bahwa yang kita percaya itu pasti benar. Karena keyakinan terhadap kebenaran itulah yang menimbulkan sebuah kepercayaan.  Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya kepercayaan dibedakan beberapa jenis. Yakni ; kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain, dan kepercayaan kepada TUHAN.

Sebuah kepercayaan lama kelamaan bakal hilang atau pudar dari keyakinan kita, jika kita tidak melakukan suatu usaha untuk meningkatkan kepercayaan tersebut.
Menurut pendapat saya, untuk meningkatkan suatu kepercayaan dibutuhkan usaha terhadap kepercayaan itu sendiri.  Sebagai contoh :
1. Kepercayaan pada diri sendiri dapat ditingkatkan dengan berusaha meningkatkan kemampuan manusia itu sendiri, jasmani dan rohani, serta kemampuan berpikir.
2. Kepercayaan pada orang lain, dengan meningkatkan jiwa sosial, menanamkan sifat saling membutuhkan dan menghargai orang lain, bertutur kata sopan santun sehingga lebih dihargai orang lain.
3. Kepercayaan kepada TUHAN, dengan memperbanyak berdoa dan meninggkatkan ibadah sehingga dapat menenangkan hati dan pikiran, serta dapat mendekatkan diri kita kepada allah.