MANUSIA DAN HARAPAN (KEL.X)
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Harapan.
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
B. Contoh Kasus :
Sebagai contoh, Ada seorang mahasiswa baru yang harapan atau keinginannya di universitas menjadi mahasiswa yang pintar dalam akademik maupun non akademik. Dia pun berusaha untuk mewujudkan harapannya dengan belajar yang giat, bersosialisasi terhadap teman- temannya dan selalu mengikuti acara seminar dan workshop yang terdapat pada universitasnya. Dalam usahanya itupun ia tak luput untuk berdoa kepada agama yang ia percayai. Sesampainya ia berhasil mewujudkan harapannya itu menjadi mahasiswa yang pintar dalam akademik maupun non akademik.
ANALISIS :
Menurut pendapat kami tentang contoh kasus diatas, bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki sebuah harapan atau keinginan dalam hidupnya. Dalam keinginan itu bisa tercapai jika manusia tersebut memiliki kepercayaan diri dalam usahanya, kepercayaan terhadapap orang lain sebagaimana dalam kodratnya bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan kepercayaan terhadap TUHAN.
C. Sebab Manusia Mempunyai Harapan.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia manusia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah - tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
• Kelangsungan Hidup (survival)
Setiap manusia yang baru lahir telah mengharapkan makan dan minum.
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
a. Sandang adalah kebutuhan manusia yang berguna untuk melindungi dirinya seperti pakaian, dan lainnya.
b. Pangan adalah kebutuhan manusia meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
c. Papan adalah kebutuhan hidup manusia untuk berlindung setiap harinya contohnya rumah.
• Keamanan (safety)
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
• Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai (be loving and love)
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada anak menginjak usia remaja.
• Diakui Lingkungan (Status)
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya. Contohnya: bila ada orang yang berprestasi maka orang itu mempunyai status lebih tinggi dari orang sekitarnya.
• Perwujudan Cita-cita (self actualization)
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahlinya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
D. Pengertian DOA.
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya.
Menurut pendapat kami, bahwa doa memiliki tujuan yang sama seperti halnya harapan, yakni ; sama-sama menginginkan sesuatu hal yg belum tercapai. Dan memiliki perbedaan arah tujuan, yakni ; doa mengarahkan tujuan itu kepada allah, sedangkan harapan mengarahkan tujuan ke diri sendiri.
E. Pengertian Kepercayaan.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada ucapan yang sering kita denger
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.harapan untuk memperoleh keamanan
3.hak untuk mencintai dan dicintai
4.harapan diterima lingkungan
5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita
Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang lain. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk
abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
B. Contoh Kasus :
Sebagai contoh, Ada seorang mahasiswa baru yang harapan atau keinginannya di universitas menjadi mahasiswa yang pintar dalam akademik maupun non akademik. Dia pun berusaha untuk mewujudkan harapannya dengan belajar yang giat, bersosialisasi terhadap teman- temannya dan selalu mengikuti acara seminar dan workshop yang terdapat pada universitasnya. Dalam usahanya itupun ia tak luput untuk berdoa kepada agama yang ia percayai. Sesampainya ia berhasil mewujudkan harapannya itu menjadi mahasiswa yang pintar dalam akademik maupun non akademik.
ANALISIS :
Menurut pendapat kami tentang contoh kasus diatas, bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki sebuah harapan atau keinginan dalam hidupnya. Dalam keinginan itu bisa tercapai jika manusia tersebut memiliki kepercayaan diri dalam usahanya, kepercayaan terhadapap orang lain sebagaimana dalam kodratnya bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan kepercayaan terhadap TUHAN.
C. Sebab Manusia Mempunyai Harapan.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia manusia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah - tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang balk fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yabg mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
• Kelangsungan Hidup (survival)
Setiap manusia yang baru lahir telah mengharapkan makan dan minum.
Manusia memiliki tiga kebutuhan pokok yaitu:
a. Sandang adalah kebutuhan manusia yang berguna untuk melindungi dirinya seperti pakaian, dan lainnya.
b. Pangan adalah kebutuhan manusia meliputi kebutuhan sehari-hari seperti makan minum dan sebagainya.
c. Papan adalah kebutuhan hidup manusia untuk berlindung setiap harinya contohnya rumah.
• Keamanan (safety)
Setiap orang membutuhkan keamanan, karena rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan. Rasa aman dapat diwujudkan oleh AGAMA karena itu merupakan benteng manusia dalam menjalani hidup.
• Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai (be loving and love)
Bila sudah pada saatnya manusia pasti ingin mengerti maksud dicintai dan mencintai, biasanya ini terjadi pada anak menginjak usia remaja.
• Diakui Lingkungan (Status)
Status adalah harga diri yang dimiliki oleh setiap orang yang telah melekat pada dirinya. Contohnya: bila ada orang yang berprestasi maka orang itu mempunyai status lebih tinggi dari orang sekitarnya.
• Perwujudan Cita-cita (self actualization)
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahlinya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
D. Pengertian DOA.
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya. Sedangkan sikap khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan. Itulah pengertian doa secara syar’i yang sebenanya.
Menurut pendapat kami, bahwa doa memiliki tujuan yang sama seperti halnya harapan, yakni ; sama-sama menginginkan sesuatu hal yg belum tercapai. Dan memiliki perbedaan arah tujuan, yakni ; doa mengarahkan tujuan itu kepada allah, sedangkan harapan mengarahkan tujuan ke diri sendiri.
E. Pengertian Kepercayaan.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada ucapan yang sering kita denger
-
Ia tidak percaya pada diri sendiri
-
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau
berita itu kurang dapat dipercaya
-
Bagaimana juga kita harus percaya kepada
pemerintah
-
Kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai
itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran al-quran
Kebenaran
Kebenaran atau benaramat penting bagi manusia. Setiap
orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia
merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami
duka,kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama
lain.
Jelaskan bagi kita, bahwa kebenaran atau benar
merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha
mencari mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
DR.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu,
sebuah pengantar popular ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
1)
Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan
pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2)
Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek
yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3)
Teori pragmatis
Kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Jenis – Jenis Kepercayaan.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia. Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Contoh kasus kepercayaan kepada Allah :
Percaya berarti membenarkan hal yang menyangkut dengan hal tersebut. sebagai bukti dari kepercayaan kepada Allah kita wajib shalat 5 waktu dan menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan. Kita juga wajib menjalankan perintah yang di larang dan yang wajib untuk di lakukan, Contoh yang wajib di jauhi, Alkohol karena bisa merusak tubuh kita , jauhi makanan hewani yang buas, dan masih banyak lagi. Contoh yang wajib di lakukan, Contohnya kita memakan makanan yang wajib untuk di makan seperti Ayam, Bebek dan sebagainya.
Analisis kasus kepercayaan kepada Allah :
Jadi , menurut pendapat kami, kita sebagai beragama Muslim kita sangat wajib Shalat 5 waktu karena itu sudah kewajiban bagi kita semua, dan menjalankan Puasa di bulan Ramadhan itu sangat penting juga untuk kesehatan kita, Keuntungan kita berpuasa adalah bisa menjauhi dari yang namanya penyakit, dan bisa juga membuat badan kita Kuat.
F. Kepercayaan dan Usaha untuk meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Dimana halnya kita yakin bahwa yang kita percaya itu pasti benar. Karena keyakinan terhadap kebenaran itulah yang menimbulkan sebuah kepercayaan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya kepercayaan dibedakan beberapa jenis. Yakni ; kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain, dan kepercayaan kepada TUHAN.
Sebuah kepercayaan lama kelamaan bakal hilang atau pudar dari keyakinan kita, jika kita tidak melakukan suatu usaha untuk meningkatkan kepercayaan tersebut.
Menurut pendapat saya, untuk meningkatkan suatu kepercayaan dibutuhkan usaha terhadap kepercayaan itu sendiri. Sebagai contoh :
1. Kepercayaan pada diri sendiri dapat ditingkatkan dengan berusaha meningkatkan kemampuan manusia itu sendiri, jasmani dan rohani, serta kemampuan berpikir.
2. Kepercayaan pada orang lain, dengan meningkatkan jiwa sosial, menanamkan sifat saling membutuhkan dan menghargai orang lain, bertutur kata sopan santun sehingga lebih dihargai orang lain.
3. Kepercayaan kepada TUHAN, dengan memperbanyak berdoa dan meninggkatkan ibadah sehingga dapat menenangkan hati dan pikiran, serta dapat mendekatkan diri kita kepada allah.
Jenis – Jenis Kepercayaan.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia. Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.
3. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.
Contoh kasus kepercayaan kepada Allah :
Percaya berarti membenarkan hal yang menyangkut dengan hal tersebut. sebagai bukti dari kepercayaan kepada Allah kita wajib shalat 5 waktu dan menjalankan Puasa di Bulan Ramadhan. Kita juga wajib menjalankan perintah yang di larang dan yang wajib untuk di lakukan, Contoh yang wajib di jauhi, Alkohol karena bisa merusak tubuh kita , jauhi makanan hewani yang buas, dan masih banyak lagi. Contoh yang wajib di lakukan, Contohnya kita memakan makanan yang wajib untuk di makan seperti Ayam, Bebek dan sebagainya.
Analisis kasus kepercayaan kepada Allah :
Jadi , menurut pendapat kami, kita sebagai beragama Muslim kita sangat wajib Shalat 5 waktu karena itu sudah kewajiban bagi kita semua, dan menjalankan Puasa di bulan Ramadhan itu sangat penting juga untuk kesehatan kita, Keuntungan kita berpuasa adalah bisa menjauhi dari yang namanya penyakit, dan bisa juga membuat badan kita Kuat.
F. Kepercayaan dan Usaha untuk meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Dimana halnya kita yakin bahwa yang kita percaya itu pasti benar. Karena keyakinan terhadap kebenaran itulah yang menimbulkan sebuah kepercayaan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya kepercayaan dibedakan beberapa jenis. Yakni ; kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain, dan kepercayaan kepada TUHAN.
Sebuah kepercayaan lama kelamaan bakal hilang atau pudar dari keyakinan kita, jika kita tidak melakukan suatu usaha untuk meningkatkan kepercayaan tersebut.
Menurut pendapat saya, untuk meningkatkan suatu kepercayaan dibutuhkan usaha terhadap kepercayaan itu sendiri. Sebagai contoh :
1. Kepercayaan pada diri sendiri dapat ditingkatkan dengan berusaha meningkatkan kemampuan manusia itu sendiri, jasmani dan rohani, serta kemampuan berpikir.
2. Kepercayaan pada orang lain, dengan meningkatkan jiwa sosial, menanamkan sifat saling membutuhkan dan menghargai orang lain, bertutur kata sopan santun sehingga lebih dihargai orang lain.
3. Kepercayaan kepada TUHAN, dengan memperbanyak berdoa dan meninggkatkan ibadah sehingga dapat menenangkan hati dan pikiran, serta dapat mendekatkan diri kita kepada allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar