BAB: 6
PENGALAMAN
NAIK GUNUNG CIREMAI
Pada hari itu
tepatnya pada tanggal 14 agustus 2007 saya beserta temen saya yang bermana
lutvi, dani dan risat akan berencana menaiki gunung ciremai kegiatan merupakan
keinginan saya sejak dahulu, Karena menaiki gunung ciremai merupakan salah satu
kegiatan yang saya inginkan, tadinya saya akan mengajak temen – temen dari
pecinta alam di sekolah saya tetapi mereka tidak bias ikut karena diantara dari
mereka ada keperluan yang penting, dan saya memutuskan untuk pergi berempat
saja dengan temen – temen saya kebetulan risat temen saya sudah cukup
berpengalaman dalam naik gunung Ciremai ini, sedangkan saya dan temen –temen
saya masih belum pernah menaiki puncak gunung Ciremai, tetapi sedikit – sedikit
saya tau informasi mengenai gunung Ciremai karena saya juga aktif di Pecinta
Alam, rasa penasaran saya untuk mengetahui bagaimana keadaan dan pemandangan
yang ada di puncak ciremai membuat saya memberanikan diri untuk naik gunung
walaupun hanya empat orang saja, tetapi ada salah seorang temen saya yang
sedang menaiki Ciremai namanya agus dia adalah temen satu kelas saya dan juga
temen Organisasi.
Dan pada tanggal 16 agustus 2007 tepatnya
pukul 14.00 wib saya mulai bersiap – siap dengan perlengkapan dan peralatan
yang akan saya bawa yang tentunya harus komplit agar tidak menghambat dalam
perjalanan, dengan restu dari kedua orangtua dan berdoa kepada allah SWT agar
selamat dalam perjalanan, sayapun berinjak dari rumah, saya memilih rute jalan
palutungan tepatnya masih di daerah kuningan, setelah sampe di palutungan
ternyata ada banyak orang yang akan menaiki gunung yang jumlahnya cukup banyak
dan sayapun tidak hawatir lagi karena saya hanya berempat, dari sanalah saya
mulai perjalanan kaki untuk mencapai pos pertama gunung Ciremai yaitu
“Cigowong” singkat cerita sayapun sampai cigowong disana telah banyak orang –
orang dari berbagai daerah tidak hanya dari kuningan saja yang sedang beristirahat,
sholat dan mengambil air, keren di cigowong terdapat air dan menurut informasi
cigowong merupakan tempat terakhir ditemukannya air, jadi kebanyakan orang
mengambil air, dan sayapun beristirahat dan mengambil air, setelah selesai
beristirahat saya melanjutkan perjalanan kembali, saya bersama orang – orang
yang juga akan melanjutkan perjalanan.
Dalam perjalanan menuju pos berikutnya
sudah jarang lagi ditemukan jalan yang datar kebanyakan jalannya sudah mulai
menanjak dan mulai melewati hutan yang lebih lebat kami agak kesulitan melewati
jalan berikutnya dan harus dibutuhkan kewaspadaan, karena suasana malam yang
gelap dan banyak terdapat akar – akar pohon yang menjulur kejalan sehingga saya
sering terpeleset, hawa dingin mulai terasa karena perjalanan kami semakin jauh
mencapai ketinggian yang cukup tinggi sehingga suhu udarapun semakin berkurang
setiap kami berhenti hawa dingin semakin terasa dan kamipun memakai pakaian
yang lebih tebal seperti : jaket, sarung tangan, sall, dan kupluk untuk melindungi
kepala, kami mengganti pakaian kira –kira dip o “tanjakan asoy” pasti
tanjakannya lebih dari yang sebelumnya dan pastinya kami harus hati – hati, dan
dari sana bau belerang sudah mulain tercium.
Dalam perjalanan kami mendapatkan
sedikit masalah yang mengagetkan buat saya kami sempat tersasar kami salah
mengambil jalan yang seharusnya berbelok kami malah lurus untung saja belum
sempet jauh dari jalan yang sebenarnya dan kamipun mencari jalan keluar karena
jalan yang kami lewati ternyata buntu, kemudian kami mendengar suara orang –
orang yang berada pada jalan yang bener dan kamipun kembali pada jalan semula
untung saja kami tidak jadi tersasar, kami mulai melewati jalan batu –batuan
dan dari sana sudah terdapat bunga yang langka, namun perjalanannya semakin
menantang untuk saya karena kami sudah melewati batu – batuan yang licin
sehingga sayapun sering terpeleset.
Kamipun sampai dikawasan “Goa wallet”
disana sudah banyak orang –orang sedang beristirahat sehingga kamipun sulit
untuk lewat karena banyak orang yang sedang tidur ada yang didalam tenda dan
ada pula yang menggunakan sleepingbeg disana kami beristirahat sejenak dan
mulai melanjutkan perjalanan kembali karena puncak nampaknya sudah mulai dekat
dari sana kita juga bias melihat pemandangan kota yang menakjubkan pada malam
hari.
Dan akhirnya kamipun sampai di puncak
gunung Ciremai kira –kira pada pukul 04.00 wib, saya terkejut melihat kawah
puncak puncak Ciremai yang amat dalam sesampainya disana kami beristirahat
disekitar puncak sambil melihat bintang – bintang di langit dan memandang
suasana kota yang terang pada malam dan menunggu hingga terbitnya pajar
ternyata sudah banyak orang – orang yang sudah sampai di puncak dan berkumpul
untuk melihat terbitnya pajar, pajar mulai terbit dari tengah – tengah awan
namun kelihatannya kurang jelas karena terhalang oleh awan. Saat pagi tiba saya
mulai berjalan – jalan disekitar puncak untuk melihat – lihat pemandangan yang
mengesankan ini, mdan disanapun saya bertemu temen – temen pecinta alam yang
saya kenal.