Selamat Datang di blog yazid, mencoba untuk berbagi dengan semua

Minggu, 05 Januari 2014

BAB 4 : PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB 4
                                PEMUDA DAN SOSIALISASI

1.       INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
ANOMI DIKALANGAN REMEJA AKIBAT KEKABURAN
Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma  atau hukum, RED) akibat kontradiksi norma maupun orientasi mendua. Dalam keadaan demikian, seringkali muncul prilaku menyimpang atau kecenderungan melakukan pelanggaran.
ORIENTASI MENDUA
                Sedangkan mengenai orientasi mendua, menurut DR. Male, adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer (teman sebaya), apakah itu di lingkungan belajar (sekolah) atau diluar sekolah.
                Zulkarimen Nasution mengutip pendapat ahli komunikasi J. Kapper dalam bukunya THE EFFect of Mass Communication mengatakan kondisi bimbang yang dialami para remaja menyebabkan mereka melahap semua isi informasi tanpa seleksi.
                Keadaan bimbang akibat orientasi mendua, menurut Dr. Malo juga menyebabkan remaja nekad melakukan tindak bunuh diri. Melihat perbedaan yang berarti, antara remaja dulu dan sekarang.
                Menawarkan dua alternatif pemecahan masalah. Pertama mengaktifkan kembalo fungsi keluarga, dan kembali pada pendidikan agama karena hanya agama yang bisa memberikan pegangan yang mantap. Kedua, menegakkan hukum akan berpengaruh besar bagi remaja dalam proses pengukuhan identitas dirinya.
                PERAN MEDIA MASSA
                Menurut Zulkarimen Nasution, dewasa ini tersedia banyak pilihan isi informasi.
                Zulkarimen juga mengamati, para tetua yang tadinya berfungsi sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap pesan-pesan yang diterima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
                Sebagai jalan ke luar ahli komunikasi ini melihat perlunya membekali remeja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan, memilih, menggunakan dan mengevaluasi informasi. Pemecahan lainnya adalah bimbingan orangtua dalam mengkonsumsi media massa. Sedang para komunikator massa seharusnya tetap memegang teguh tuntunan kode etik dan tanggung jawab sosial yang diembannya.
               
PERLU DIKEMBANGKAN
 Arif Gosit SH yang berbicara mengenai kecenderungan-kecenderungan relasi orang tua dan remaja (KROR) menyatakan KROR positif merupakan faktor pendukung hubungan orang tua dan remeja yang edukatif. Sedang yang negatif merupakan faktor yang tidak mendukung karena bersifat destrutif dan konfrontatif.
                Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa masalah kepemudaan dapat ditinjau dari 2 asumsi yaitu:
1)      Penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah, dan setiap fragmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
“mahkota hidup” adalah masa tua yang disamakan dengan hidup bermasyarakat, maka tingkah laku anak dan pemuda tidak lebih dari riak-riak kecil yang tidak berarti dalam gelombang perjalanan hidup manusia.
2)      Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.
Hal ini disebabkan oleh suatu anggapan bahwa pemuda tidak mempunyai adil yang berarti dalam ikut mendukung proses kehidupan bersama dalam masyarakat. Tingkah laku pemuda itu sendiri ditinjau sebagai interaksi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Disebut sebagai pendekatan ekosferis.

 2.           PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan.
Disamping menghadapi berbagai permasalahan, pemuda memiliki potensi-potensi yang melakat pada dirinya dan sangat penting artinya sebagai sumber daya manusia.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya.

                a.Pembinaan dan Pengembangan Generasi muda
                               
                                Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi muda disusun                                  berlandaskan :
                         1)   Landasan idiil                     : Pancasila.
                         2)   Landasan konstitusional                : Undang-Undang Dasar 1945.
                         3)   Landasan strategis           : Garis-garis Besar Haluan Negara.           
                         4)   Landasan historis             : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi                                                                            Kemerdekaan 17 Agustus 1945.                                              
                         5)   Landasan normatif          : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam                                                                                            masyarakat.
              Motivasi dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda bertumpu                                     pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti telah terkandung di dalam                            Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
        Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari persoalan-persoalan masyarakatnya, maka sulit akan lahir pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
                                b.            Masalah dan Potensi Generasi Muda
     
                                1)   Permasalahan Generasi Muda
                              Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
                                 a) Dirasa menurunnya jiwa idealism, patriotism dan nasionalisme di kalangan                                       masyarakat termasuk generasi muda.
                                b)  Kekurangan pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa                                        depannya.
                                c)   Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas                                        pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal.
                                d) Kurangnya lapangan kerja atau kesempatan kerja serta tingginya tingkat                                     pengangguran atau setengah pengangguran di kalangan generasi muda.
                                e)  Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan                                       kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan generasi muda.
                                f)   Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan                                       masyarakat daerah pede saan.
                                g)  Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan                                       kehidupan keluarga.
                                h)  Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
                                i)   Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.

                                2)            Potensi-potensi Generasi Muda atau Pemuda
                                                Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan                              adalah :
                                a)            Idealisme dan daya kritis.
                                b)            Dinamika dan kreatifitas.
                                c)            Keberanian mengambil resiko.
                                d)            Optimis dan kegairahan semangat.
                                e)            Sikap kemandirian dan disiplin murni.
                                f)             Terdidik
                                g)            Keanekaragamaan dalam persatuan dan kesatuan.
                                h)            Patriotisme dan nasionalisme.
                                i)             Sikap kesatria.
                                j)             Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi.
            Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga.Tujuan pokok sosialisasi adalah :
              1) Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan
                   kelak di masyarakat.
              2) Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan                    kemampuannya.
              3) Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan                    mawas diri yang tepat.
              4) Bertingkah laku selaras dengan normal atau tata nilai dan kepercayaanpokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.

                                3. PERGURUAN DAN PENDIDIKAN.
                   A.  MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
         Di negara-negara maju, salah satu diantaranya adalah Amerika Serikat. Di negeri ini pada umumnya para generasi muda mendapatkan kesempatan luas dalam mengembangkan kemampuan dan potensi idenya. Gagasan dan pola kerja yang hamper serupa telah dikembangkan pula  di Negara-negara Asia, misalnya : Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan.

                   B.  PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI.
             Indonesia menghadapi kenyataan untuk melakukan usaha keras “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dewasa ini sudah sekitar 80% dari usia Sekolah Dasar (6-12) tahun dapat ditampung oleh fasilitas pendidikan dasar yang ada. Persentase jumlah penduduk yang masih buta huruf diperkirakan sebagai 40% Generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting, karena berbagai alasan.
              - Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik.
              - Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah.
               - Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam 
                  bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
                - Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan.
                                               





Tidak ada komentar:

Posting Komentar